kurang lebih seperti itulah PERNYATAAN TUHAN sebagai isyarat bahwa sangat penting untuk berperasangka baik kepadaNya, karena prasangka yang baik kepadaNya akan menghadirkan sesuatu yang baik dalam kehidupan hambaNya.
aku juga ingin mengatakan hal yang sama. AKU SEPERTI PRASANGKAMU. Ketika engkau berperasangka baik kepadaku maka engkau akan mendapatiku baik dan ketika engkau berperasangka buruk tentangku maka engkau akan mendapatiku buruk.
manusia diciptakan tidak lepas dari koneksi tak kasat mata dengan alam semesta. setiap ucap, kata, prasangka, tanggapan, penilaian dari manusia lainnya akan ditangkap oleh semesta dan semesta akan menyampaikannya kepada manusia yang menjadi objek prasangka dan penilaian. semesta mendoakan….
mungkin itu sebabnya teori berpikir positif sangat diagungkan karena sejatinya pikiran positif akan menarik hal-hal yang positif. Seorang ibu, ayah, dan pendidik tidak boleh memberikan penilaian yang buruk ke pada seorang anak, juga melontarkan kata-kata yang buruk sebab tak satupun penilaian dan kata-kata buruk itu akan lepas dari jangkauan semesta dan semesta selamanya akan selalu mengamini setiap ucap manusia. maka berhati-hatilah berucap dan berperasangka.
TERMASUK KEPADAKU
saat engkau berperasangka baik atau buruk kepadaku, maka bukan hanya semesta yang mengaminkan tapi juga aku secara bebas juga akan mengaminkan. ku nilai bahwa setiap prasangkamu adalah sesuatu yang kau “inginkan” ada padaku, maka akan ku buat sesuatu itu nyata. ketika prasangkamu baik maka ku akan berusaha menjadikan diriku baik, namun ketika prasangkamu buruk maka ku akan “menjadikan” diriku buruk. bukankah tidak sedikit dari kalian wahai sahabatku yang tiba-tiba mendapati diriku berbeda dari biasanya namun sama dengan prasangkamu? ya… ku katakan sekali lagi, aku manusia yang tidak berdiri pada satu identitas yang pasti. aku punya banyak sisi dan identitas, maka sesuatu yang mudah bagiku untuk mewuijudkan tiap prasangkamu.
bagaimana dengan dirimu?
masih betahka engkau dengan prasangkamu? Semoga prasangkamu kepadaku baik, karena aku adalah prasangkamu itu… seandainya selama ini engkau selalu mendapati diriku BURUK itu tidak lain sebagai hasil usahaku mengaminkan prasangkamu. tapi kini, ku berdiri pada titik permulaan, semua prasangka yang pernah ada kulebur dan kuanggap tidak pernah ada. maka jangan pernah lagi berprasangka kerana aku bisa merasakan prasangkamu, semesta akan menyampaikannya kepadaku dan AKU AKAN MENJADI SEPERTI PRASANGKAMU!!!