Tanggal 18 Februari 2011 saya mengajar di kelas 1 SDN Jampang 04. Saya mengajar matematika dan bahasa indonesia dengan sistem pembelajaran tematik.
Tema pelajaran hari itu adalah peristiwa, dan untuk memudakan pembelajaran kontekstual saya menghususkan pada peristiwa berbelanja di pasar.
Skenario pembelajaran pertama adalah saya menampilkan teks yang bertemakan ani ke pasar. Dalam teks tersebut diceritakan tentang Ani yang ke pasar bersama ibunya untuk membeli buah.
Hari minggu Ani dan ibu ke pasar
untuk membeli buah-buahan.
Ani suka makan buah
Makan buah membuat tubuh sehat.
Saya membacakan teks tersebut dan mengajak siswa saya berdiskusi tentang pasar dan buah-buahan. Saya menanyakan buah kesukaan mereka dan mereka dengan sangat antusias menyebutkan satu atau lebih buah kesukaan mereka.
“Oke, acungkan tangan bagi yang mau ke depan untuk membaca cerita…” pancing saya sambil mengangkat spidol.
Beberapa siswa saya mengacungkan tangan. Ada juga yang mengacungkan tangan namun ketika saya memberinya kesempatan untuk ke depan siswa tersebut kemudian menggelang-menolak untuk maju.
Pada saat siswa membaca teks cerita, saya meminta agar nama Ani diganti dengan namanya dan menyebutkan buah favoritnya pada kalimat “(nama siswa yang membaca) suka makan buah… (buah favorit)”
Setelah satu-persatu siswa ke depan membaca teks tersebut saya mengajak siswa bernyanyi bersama. Kami menyanyikan lagu yang berjudul Jalan-jalan ke Pasar di mana nadanya mengikuti nada lagu Naik-naik ke Puncak Gunung.
Jalan-jalan ke pasar Parung
Jauh-jauh sekali
Jalan-jalan ke pasar Parung
Jauh-jauh sekali
Kiri kanan kuliahat saja
Banyak jajanan
Kiri kanan kulihat saja
Aku senang sekali
Setelah saya selesai mengevaluasi pembelajaran dari membaca dan bernyanyi, saya kemudian melanjutkan pembelajaran dengan metode role play dengan setting siswa berbelanja buah di pasar.
Saya membagi siswa menjadi enam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 4 anggota dan mendapatkan “keranjang” untuk tempat buah yang mereka akan beli di pasar. Keranjang itu terbuat dari karton manila berwarna kuning dan bagian bawahnya ditempeli kertas yang bertuliskan beberapa kalimat yang memberikan informasi tentang berapa banyak buah yang mereka harus beli.
Oh iya, salah satu diantara siswa saya jadikan sebagai pedagang buah di pasar dan dialah yang melayani siswa lain yang nantinya datang untuk berbelanja.
Mereka terlihat sangat antusias dan bahagia. Sungguh… senyum, tawa, dan antusiasme dari siswa-siswa saya selalu menjadi sumber energi bagi saya untuk selalu optimal dalam mengajar meskipun setiap malam harus begadang (tidak jarang jam tidur kurang lebih dua jam saja) karena menyiapkan media pembelajaran dan meyakinkan bahwa skenario pembelajaran yang sudah saya buat sudah tepat dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran juga membuat siswa saya merasa nyaman dan bahagia dalam proses belajarnya.
Saya selalu berpikir bahwa siswa yang akan saya ajar adalah CALON ORANG-ORANG HEBAT yang nantinya akan membuat perubahan ke arah yang lebih baik oleh karena itu saya tidak boleh asal-asalan dalam mengajar mereka. Bagi saya, proses pelajar mereka hari ini menentukan masa depan mereka !!!